Photo by Sergey Semin on Unsplash

The 10x Engineer, 10x Engineer part 1

Tirta Adi Gunawan
3 min readFeb 23, 2024

Banyak yang berpikir 10x Software Engineer adalah Ninja Engineer, yaitu software engineer yang bisa menyelesaikan tugas dengan cepat, coding dengan 10x lebih banyak, atau coding dengan 10x lebih cepat, ada juga yang beranggapan bahwa Ninja Engineer adalah software engineer genius yang lebih memilih mengerjakan semua sendiri tanpa berbagi pengetahuan dengan temannya, yang merasa perusahaan tidak akan berkembang tanpa kehadirannya, dan semua yang ada di tim berhutang budi pada dirinya.

Lalu membuat kita berpikir bagaimana cara menilai seorang software engineer memiliki produktivitas yang tinggi?

  1. Banyak code yang ia telah commit?, project kita hanya full dengan code yang sia-sia dan terlalu kompleks.
  2. Cepat dan banyak selesai tugas yang ia kerjakan, apakah ia selalu mengerjakan tugas yang mudah saja?, apakah memiliki kualitas yang cukup?.
  3. Apakah ia yang suka melakukan kerja dengan lembur? Jika memang sering mengerjakan tugas sampai lembur lalu menghasilkan cepatnya tugas selesai, bagaimana jika kita hitung kerja dia dengan waktu regular saja, apakah hasilnya justru menjadi sebaliknya tidak produktif?, karena kerja lembur biasanya akan menimbulkan efek yang tidak baik.

Kemungkinan software engineer yang hanya berpikir dengan code dapat menyelesaikan segalanya hanyalah mitos dan tidak relevan sama sekali didunia kerja, karena kebanyakan dari kegiatan pembuatan software berkaitan dengan aktivitas sosial, seperti sprint planning, diskusi fitur dan teknologi, code pairing, dan meeting lainnya yang mana memerlukan kemampuan untuk berinteraksi yang baik.

Bagaimana jika kita beranggapan software engineer yang produktif adalah seperti ini?

  1. Paham apa yang ia akan kerjakan, selalu bertanya jika ia rasa perlu demi membantu cepat selesainya tugas yang diberikan.
  2. Selalu berusaha untuk coding yang mudah simpel agar mudah dimengerti dan membuat tugas yang lain menjadi mudah.
  3. Seseorang paham bagaimana tugas dapat dikerjakan dengan efektif dan efisien, lalu ia dapat memenej dirinya untuk bisa produktif.
  4. Seseorang yang pantang menyerah pada suatu masalah, dan selalu mencoba untuk memecahkan masalah tersebut walau sedang makan, mandi ataupun berjalan.

Dalam menentukan produktivitas pada seorang software engineer akan banyak menemukan bias pada perhitungan itu sendiri, sehingga saat ini belum ditemukannya metrik-metrik untuk mengukur produktivitas software engineer, tetapi untuk sebuah tim produk software, ada beberapa rekomendasi untuk mengukur performa sebuah tim yaitu DORA (DevOps Research and Assessment) dan SPACE (Software Performance and Continuous Exploration), untuk dapat mengimplementasikan DORA ada beberapa tahap yang harus dilalui terlebih dahulu seperti pemahaman dan aktualisasi tentang DevOps Mindset, karena DORA tersebut merupakan hasil akhir dari implementasi DevOps pada team. Pemasangan alat yang tepat dari awal development itu dimulai sampai monitoring di production, namun perlu diingat tanpa tim yang memahami dan merealisasikan DevOps Mindset, semua alat pendukung tidaklah berguna, karena dari cara tim bekerja sehari-hari tidak sesuai dengan praktis-praktis yang diperlukan oleh DevOps.

Jika di detailkan maka akan seperti ini :

  1. XTreme Programming
  2. Westrum organization culture
  3. DevOps Mindset
  4. Continous Integration
  5. Continous Delivery
  6. Lean Development
  7. DORA dan SPACE

Oleh sebab itu kemampuan leadership sangatlah diperlukan untuk menggerakan dan memotivasi tim supaya berkembang dan diharapkan dapat secara autopilot karena hasil akhir dari semua implementasi di atas manfaat akan kembali ke tim.

--

--

No responses yet